Jumat, 30 November 2012


Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta.
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut.
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41: 11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."




forward for me : http://na-robani.blogspot.com/
created by : Habib bin Hilal

Kegelapan Total 23 s/d 25 Desember 2012 Adalah BOHONG BESAR

Lagi-lagi Kami terpaksa membuat berita ini untuk menyangkal tentang berita murahan yang berjudul "Bumi Akan Gelap 23 s/d 25 Desember 2012". Sayang sekali di Indonesia banyak orang-orang yang masih awam tentang astronomi.

Bumi akan gelap pada 23 s/d 25 Desember 2012 merupakan berita yang bohong. Dalam hal ini, NASA dituding telah membuat pernyataan tentang "kesejajaran alam semesta", inilah kesalahan si pembuat berita bohong: Alam semesta tidak akan pernah sejajar, yang bisa sejajar hanyalah TATA SURYA.

Tidak Ada Kesejajaran

Menurut berita tersebut dikatakan bahwa awal mula atau penyebab kegelapan adalah karena adanya kesejajaran antara matahari dan bumi.

Ini adalah "kesejajaran alam semesta", di mana matahari dan bumi akan berada pada satu garis lurus untuk pertama kalinya.

Kalimat ini saja sudah kacau dan tidak jelas. Yang dimaksud dengan kesejajaran di sana apa? Kita tidak bisa mengatakan bahwa ada suatu kesejajaran hanya dengan melihat 2 titik, yaitu matahari dan bumi, karena itu hanya berupa satu garis lurus. Kesejajaran dapat dikatakan sejajar bila ada 3 titik, matahari-bumi-mars misalnya.

Dikutip dari kafeastronomi.com, tata surya tidak akan sejajar dalam 1000 tahun ke depan. Dijelaskan juga dalam berita, Venus akan menghalangi cahaya matahari yang diterima Bumi dan mengakibatkan Bumi akan gelap 3 hari. Hal semacam ini pernah terjadi sekitar awal bulan Juni 2012 lalu, Venus berada dalam 1 garis lurus dengan Bumi dan itu hanya berlangsung 6 jam dan lagi tidak ada dampak apapun saat kejadian ini, fenomena tersebut dinamakan "Transit Venus".

Kebanyakan mungkin berpikir jarak antar-planet di tata surya begitu dekat, jika ingin tahu, jarak antara Bumi dan Bulan saja sekitar 350.000 kilometer, betapa jauhnya, kan? Lain halnya dengan Bumi dan Matahari, jaraknya mencapai 150.000.000 kilometer. Kesejajaran tata surya "katanya" pernah terjadi pada tahun 1982 silam, lalu apakah terjadi kegelapan total? Apakah seluruh planet mengalami bencana? TIDAK!

Berita Murahan Tentang Kegelapan Total Hanya Ada di Indonesia!

Sadarkah Anda jika berita murahan tersebut hanya ada di Indonesia? Si pembuat berita bohong saja tidak menyertakan hyperlink dalam artikelnya menuju web NASA untuk membuktikannya. Jika kalian membukan SPACE.com, Astronomy.com, ataupun universetoday.com tidak akan ada berita kegelapan total ini.

Tidak perlu cemas, takut, atau khawatir. Kami menjamin tidak akan terjadi kegelapan total yang disebut-sebut itu. Menuju akhir 2012 ini memang banyak berita-berita yang bohong. Mari kita bersama-sama membuktikan nanti. [infoAstronomy]

---
Tolong share ke teman-teman agar semua tau tentang kebohongan kegelapan total.
(hak cipta berdasarkan : INFORMASI ASTRONOMI )